Selasa,(18/02/2025) bertempat di Kantor Pusat Yayasan Sayap Ibu telah diselenggarakan Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Tentang Pelayanan Penyandang Disabilitas Usia Di Atas 18 Tahun. Dalam Kegiatan tersebut Yayasan Sayap Ibu mengundang Ketua Yayasan Bhakti Luhur Jakarta, Sr. Cicilia Rukiyah,ALMA sebagai salah satu Narasumber Yayasan yang juga menangani Penyandang Disabilitas anak hingga dewasa dan juga mengundang 5 orang perwakilan Orangtua Anak Penyandang Disabilitas untuk hadir dan berpartisipasi dalam FGD untuk melengkapi masukan – masukan dalam rangka Penyusunan Pedoman Pelayanan Penyandang Disabilitas Usia di Atas 18 Tahun di Yayasan Sayap Ibu. Kegiatan diikuti oleh Ketua Umum, Pengurus, dan Pelaksana Bidang Pelayanan Anak YSI Cabang – Cabang.

Melalui pembahasan yg mendalam, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam melaksanakan pelayanan kepada anak penyandang disabilitas diperlukan:

1. Pedoman Pelayanan / Kurikulum Pelayanan yg disesuaikan dengan jenis disabilitasnya. Masing – masing anak memiliki kurikulum pembelajaran yang berbeda – beda tergantung dari jenis disabilitas anak.
2. Jadwal kegiatan rutin anak. Jadwal kegiatan rutin merupakan serangkaian kegiatan yang dapat disusun oleh orang tua atau guru baik dalam format bisa harian, mingguan, ataupun bulanan. Jadwal kegiatan ini bertujuan supaya mereka dapat menjadi lebih mandiri sesuai dengan potensi yang ada. Memberikan kegiatan yang terjadwal dapat melatih mereka supaya memiliki inisiatif karena kebiasaan yang tercipta sebelumnya, mencegah anak supaya tidak bosan, dapat meningkatkan kebugaran anak, meningkatkan keterampilan dan juga meningkatkan kemandirian anak.
3. Bagi anak yang telah berusia lebih dari 18 tahun diarahkan pada kemandirian. Sebagai salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, kemandirian harus tetap diberikan. Kemandirian anak dicapai melalui proses belajar atau pendidikan yang dapat diberikan di rumah maupun di sekolah. Kemandirian itu sendiri diberikan sesuai dengan kemampuan anak yang dapat dilakukan secara terus-menerus dan konsisten, sehingga akan menumbuhkan kebiasaan. Kemandirian anak ditandai dengan adanya kemampuan untuk melakukan aktivitas sederhana sehari-hari. Kemandirian yang dimaksud adalah kemampuan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka tidak tergantung lagi dengan orang lain. Kegiatan yang dilakukan mulai dari tidur sampai tidur kembali, dikenal dengan ADL (Activity of Daily Living). Kegiatan tersebut diantaranya merawat, mengurus, dan memelihara diri pada kegiatan rutin yang mendasar yang harus dikuasai oleh manusia. Mengajarkan kemandirian juga dapat menimbulkan rasa percaya diri dan mampu bersosialisasi dengan lingkungan serta menjadi bekal dalam kehidupannya dimasa yang akan dating.
4. Program Pembinaan Kemandirian Anak. Di Yayasan Sayap Ibu bagi anak usia diatas 18 Tahun telah dipersiapakan untuk kemandirian disabilitas. Di Unit Cirendeu  YSI Cabang Jakarta untuk melatih kemandirian, anak-anak dilatih bercocok tanam sayur mayur dengan sistem hidroponik untuk memenuhi kebutuhan Panti sendiri maupun untuk dijual kepada masyarakat sekitar, ada juga pelatihan merajut membuat case handphone, dompet maupun membuat batik Shibori. Di Panti III YSI Cabang D.I.Yogyakarta, anak asuh mendapat dukungan pelatihan keterampilan sebagai tingkat bina akhir dengan ragam kegiatan yang disesuaikan dari asesmen pekerja sosial, dan menyediakan akses bagi mereka untuk bekerja di luar atau pun mendapat program latihan dukungan dari pusat pelatihan disabilitas di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Di YSI Cabang Banten, anak asuh diberikan sebuah wadah yang disebut Hopemakers yang merupakan brand untuk produk hasil karya penyandang disabilitas, Hopemakers memberikan kesempatan kepada anak – anak usia siap kerja untuk bekerja dengan potensi yang mereka punya, hasil karyanya diantaranya Soap Bar, Bath Salt, Tote bag, Coaster Rajut, Pengarum Kopi, dll. (AR).