Jum’at, 14 Oktober 2022 telah diselenggarakan Kegiatan Penguatan Kapasitas SDM Karyawan Yayasan Sayap Ibu (YSI) Cabang Jakarta dengan tema “We Are One, We All Important”. Kegiatan diikuti oleh karyawan di YSI Cabang Jakarta yang terdiri dari karyawan unit Barito, karyawan unit Cirendeu, dan para pengajar dari SPS Sayap Ibu, serta para pengajar dari PAUD Sayap Ibu Menteng Wadas. Pembicara pada kegiatan tersebut adalah Ibu Fitriyani Suryadewi M.Psi, Psikolog seorang Psikolog Industri yang juga merupakan Putri dari Ketua YSI Pusat Ibu Noes Sritantri S. Suryono.
Dalam sambutannya, Ketua Umum YSI Cabang Jakarta Ibu Tjondrowati Subiyanto mengucapakan terima kasih kepada Ibu Fitriyani Suryadewi M.Psi, Psikolog yang telah menyempatkan waktunya untuk kegiatan di YSI Cabang Jakarta, semoga acara ini dapat memberikan manfaat untuk seluruh karyawan baik untuk kualitas SDM masing – masing karyawan ataupun bagi kemajuan YSI Cabang Jakarta.
Di dalam materinya, Ibu Fitri sapaan akrab Ibu Fitriyani, “We Are One, We All Important”, menjelaskan bahwa kita adalah satu dalam naungan YSI Cabang Jakarta, semua bagian memiliki fungsi dan tugas masing – masing yang saling membutuhkan satu dengan yang lain. Peserta telah dibagi menjadi 5 kelompok berdasarkan tugas kerja yang saling berhubungan. Karyawan harus memiliki “sense of belonging” atau rasa untuk memiliki, maksudnya adalah kita punya rasa memiliki, dalam hal ini bukan menguasai organisasi melainkan bagaimana kita berfikir memotivasi diri untuk senantiasa berkontribusi demi memajukan organsasi. Kita tidak dapat mewujudkannya sendiri, kita membutuhkan orang lain, maka kita perlu membangun kepercayaan. Kinerja yang dilakukan berdasarkan sense of belonging yang kuat jauh berbeda dengan kinerja yang asal – asalan. Maju tidaknya Yayasan dalam mencapai visi misi ditentukan oleh kinerja karyawan.
Dalam kegiatan ini, Ibu Fitri memainkan empat permainan yang berkaitan dengan tema “We Are One, We All Important”. Permainan pertama “let’s make our dreams come true” dimana masing – masing kelompok untuk dapat menuliskan impiannya untuk YSI di masa mendatang yang kemudian masing – masing peserta harus menciptakan gaya yang berbeda dengan maju ke depan untuk mencapai impiannya tersebut. Dari games ini bisa diketahui ada banyak impian yang didapat dari karyawan untuk YSI di masa mendatang diantaranya ada yang ingin YSI dapat mengembangkan agrowisata hidroponik dan budidaya ikan lele, membuka toko untuk menyalurkan hasil karya anak – anak, jasa daycare, kantin karyawan dll. Namun intinya untuk mencapai impian tersebut adalah harus ada usaha dan kerja keras.
Permainan kedua “asking politely”, masing – masing kelompok harus menyusun potongan gambar menjadi satu kesatuan gambar yang utuh, namun terdapat potongan gambar yang hilang / tidak sesuai, dimana potongan gambar yang hilang tersebut ada di kelompok lain. Peserta harus meminta potongan gambar yang hilang pada kelompok lain tanpa berkomunikasi secara non verbal. Arti dari permainan ini adalah kita harus menghargai orang lain dan bersikap sopan santun kepada semua orang, sekecil apapun perannya didalam Yayasan.
Permainan ketiga “collecting snack”, disini masing – masing kelompok mendapatkan 10 buah snack yang berbeda beda antara kelompok satu dengan yang lain. Tugas dari kelompok adalah meminta snack kelompok lain dengan cara yang sopan dan tidak memaksa dengan alasan peran kelompok tersebut bagi kelompoknya berkaitan dengan tugas kerja di YSI Cabang Jakarta. Kemudian snack tersebut disusun menjadi suatu bangunan yang berarti. Maksud dari permainan ini adalah bahwa sesama karyawan saling membutuhkan satu sama lain / divisi lain, kita tidak bisa berjalan masing – masing. Untuk mencapai tujuan / visi misi YSI kita harus kompak berjalan secara bersama – sama dan saling melengkapi.
Permainan keempat “Jingle YSI”, seluruh peserta diminta untuk menciptakan satu lagu atau jingle dan tarian yang bertemakan YSI dengan menggunakan alat – alat yang diberikan. Maksudnya adalah karyawan agar selalu merasa memiliki terhadap YSI, sehingga tercipta rasa bertanggung jawab dan upaya yang tulus dalam setiap kinerja karyawan untuk Yayasan. Setiap orang perlu merasa diterima, dilibatkan, didengar dan menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diri mereka. Rasa memiliki yang tulus mendorong karyawan untuk benar – benar unggul dalam peran dan terlibat dengan tempat kerjanya.(AR)